Pura Luhur Poten: Tempat Ibadah Suci di Tengah Keindahan Gunung Bromo – Pura Luhur Poten adalah sebuah tempat ibadah suci yang terletak di kaki Gunung Bromo, Jawa Timur. Tempat ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan serta kekayaan budaya yang mendalam.
Cerita Singkat Pura Luhur Poten Bromo
Pura Luhur Poten Bromo merupakan tempat beribadah atau tempat pemujaan suku Tengger yang mayoritas beragama Hindu. Karena tempat ini begitu keramat dan suci, tidak boleh ada orang yang memasukinya, meskipun hanya di pelataran. Karena candi ini adalah tempat pemujaan, pengunjung yang ingin mengambil foto hanya diperbolehkan di luar pekarangan candi.
Nama “Poten” berasal dari kata empot-empoting ati yang memiliki arti terdalam yaitu “hati”. Pura ini dibangun pada tahun 2000 oleh masyarakat setempat secara gotong royong dengan campuran gaya arsitektur Jawa dan Bali dan terdiri dari tiga bagian atau mandala.
Setiap mandala memiliki pintu masuk berupa candi bentar. Area candi dibatasi oleh tembok penyengker untuk memisahkan bagian dalam dari luar. Bentuknya disesuaikan dengan gaya arsitektur Pura Luhur Poten Bromo.
3 Bagian Mandala di Pura Luhur Poten Bromo
1. Mandala Utama
Mandala utama adalah bagian utama candi yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Di sini masyarakat Hindu melakukan ritual sembahyang untuk memuja Sang Hyang Widi.
- Padma : Tempat pemujaan Sang Hyang Widi yang terdiri dari bagian kaki (tepas), bagian badan (batur) dan kepasa (sari), dilengkapi dengan bedawang nala, garuda dan angsa.
- Bedawang Nala : Lambangkura-kura raksasa yang menopang Padmasana dikelilingi oleh dua ekor naga. Garuda dan angsa dalam posisi terbang di belakang tubuh Padma, yang masing-masing menurut mitologi melambangkan keagungan wujud dan fungsi Padma.
- Bangunan Sepakat : Tempat untuk melakukan upacara seremonial atau rangkaian kegiatan upacara.
- Pawedan : Tempat dukun selama kebaktian.
2. Mandala Madya
Mandala Madya dikhususkan sebagai tempat persiapan dan pengiring upacara, berbagai aksesoris untuk acara upacara disimpan disini, seperti :
- Kori Agung Candi Bentar : Tempatnyaberbentuk persegi panjang dan sisi-sisinya kira-kira setinggi clade, clade di tengah dan clade agung. Kepalanya berbentuk mahkota persegi mirip monumen, meruncing ke arah atas membentuk bangunan persegi.
- Bale Kentongan (bale kul-kul) : Untuk tempat kul-kul dibunyikan di awal, akhir dan pada waktu tertentu dari rangkaian upacara. (terletak di pojok depan areal candi). Selanjutnya ada
- Bale Bengong (pewarengan suci) : Untuk mempersiapkan keperluan sajian yang akan dipersiapkan di pura. (terletak di antara mandala tengah dan mandala bawah).
3. Mandala Nista
Tempat peralihan yang terdiri dari bangunan candi sementara atau bangunan tambahan. Pintu masuk depan atau tengah/samping dibatasi oleh Candi Bentar, pintu masuk utama adalah Kori Agung dan area candi dibatasi oleh Tembok Sengker.
Upacara Adat yang Diselenggarakan di Pura Luhur Poten Bromo
Sebagai tempat peribadatan umat Hindu, Pura Luhur Poten Bromo juga digunakan sebagai pusat upacara adat dan keagamaan oleh masyarakat sekitar Gunung Bromo. Terutama upacara Kasada yang sangat terkenal dan menjadi daya tarik wisata. Berikut beberapa upacara yang selalu dilakukan oleh masyarakat suku di Pura Luhur Poten:
- Upacara Adat Karo Suku Tengger Bromo : Karo berarti kedua. Upacara/Hari Karo ini merupakan festival terbesar yang dirayakan dengan penuh suka cita di bulan kedua tahun Çaka meskipun semua persiapan baru mulai dari pakaian hingga perabot rumah tangga. Banyak makanan dan minuman. Tujuan upacara Karo untuk memuliakan Sang Hyang Widdhi Wasa dan menghormati leluhurnya serta merayakan asal usul manusia, kembali ke kesucian dan memberantas kesombongan.
- Upacara Kapat : Upacara Kapat, artinya yang keempat. Upacara Kapat yang jatuh pada bulan keempat (Papat) tahun Çaka disebut Kapat Puja dan konon untuk memohon berkah keselamatan dan keselamatan kiblat, yaitu pemujaan terhadap arah utama.
- Upacara Kawolu : Upacara Pujan Kawolu berarti delapan. Upacara ini berlangsung pada bulan kedelapan (Wolu) tahun Çaka. Pujan Kawolu sebagai megeng yang menentukan. Masyarakat mengirimkan proposal kepada kepala desa dengan tujuan menyelamatkan bumi, air, angin, matahari, bulan dan bintang.
- Upacara Kasanga : Tujuan upacara Kasanga adalah untuk memohon keselamatan kepada Sang Hyang Widi Wasa. Mengirim persembahan ke rumah kepala desa yang ditunjuk oleh seorang pendeta (dukun), pendeta dan kepala desa membentuk barisan, berjalan melewati desa, menyalakan kentonga dan membawa obor. Jatuh pada bulan kesembilan (Sanga) tahun Saka.
- Upacara Yadnya Kasada 2021 : Upacara Kasada menghormati leluhur mereka dan meminta panen yang melimpah, menolak bala dan menyembuhkan berbagai penyakit. Melemparkan korban ke dalam kawah Gunung Bromo. Upacara ini berlangsung pada bulan purnama bulan Kasada (bulan kedua belas) tahun Saka, yang juga dikenal sebagai Hari Pengorbanan.
Lokasi Pura Luhur Poten Bromo
Anda dapat mencapai Pura Luhur Poten dengan berjalan kaki menuju kawah dari tempat parkir. Jika ingin pengalaman baru di Bromo, Anda bisa menggunakan jasa sewa kuda yang diantar menuju Pura Luhur Poten Bromo.
Selain mendapatkan pengalaman baru, menikmati backdrop candi, pemandangan pegunungan dan keindahan alam di atas kuda tentunya akan membuat liburan Anda semakin keren.
Namun yang terpenting, selalu ingat untuk mempraktekkan tata krama yang baik di Gunung Bromo, khususnya di area pura. Jangan menggaruk (vandalisme) dan jangan membuang sampah sembarangan. Jika tidak melakukan hal-hal ini, Anda sudah membantu melestarikan budaya.
Bagi Anda yang ingin berliburan ke Bromo, segara kunjungi website kami dan pesan paket wisata dari kami PasTravelindo. Jasa travel dan tour terpercaya di medan.